Selasa, 17 Mei 2011

pengertian cv,kerangka cv,contoh cv

Nama : Rani Fitriani
Kelas : 3EA12
NPM : 10206771
“Pengertian Curriculum Vitae”
Persekutuan Komanditer atau yang sering disebut CV menurut Pasal 19 KUHD adalah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan itu. Sedangkan menurut Buchari Alma (2006:62) yang dimaksud dengan persekutuan komanditer adalah bentuk persekutuan yang didirikan oleh seseorang atau lebih sekutu yang merupakan pemberi modal dan bertanggung jawab terbatas sebesar modal penyertaannya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan persekutuan komanditer atau yang disebut dengan CV adalah suatu bentuk kerja sama yang terdiri dari satu atau beberapa orang (sekutu) yang mempercayakan uang atau barang kepada seseorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin
• CV atau Commanditaire Vennontschap yang biasa disebut Persekutuan Komanditer adalah suatu Perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang secara tanggung menanggung, bertanggung jawab secara seluruhnya atau secara solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang (Geldschieter), dan diatur dalam KUHD.
• CV pada konsepnya merupakan permitraan yang terdiri dari satu atau lebih mitra biasa dan satu atau lebih mitra diam (Komanditer), yang secara pribadi bertanggung jawab untuk semua utang permitraan, dan bertanggung jawab hanya sebesar kontribusinya. Kehadiran mitra diam adalah ciri utama dari CV atau permitraan terbatas.
• Dalam soal pengurusan Persekutuan, sekutu komanditer dilarang melakukan pengurusan meskipun dengan surat kuasa. Ia hanya boleh mengawasi pengurusan jika memang ditentukan demikian di dalam Anggaran Dasar persekutuan. Bila ketentuan ini dilanggar, Pasal 21 KUHD memberi sanksi dimana sekutu komplementer bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan.
• Dalam CV hanya sekutu komplementer yang boleh mengadakan hubungan terhadap pihak ketiga. Jadi yang bertanggung jawab kepada pihak ketiga hanya sekutu komplementer.






“KERANGKA CV”
NAMA
Alamat Rumah
Nomor Telepon & Email

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pernyataan karir atau profil keahlian

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENGALAMAN KERJA
• Pengalaman 1
• Pengalaman 2
• Pengalaman 3

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENDIDIKAN
• Pendidikan 1
• Pendidikan 2
• Pendidikan 3

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KURSUS & PELATIHAN
• Pendidikan 1
• Pendidikan 2
• Pendidikan 3

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KETERAMPILAN
• Keahlian 1
• Keahlian 2
• Keahlian 3

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PROFIL DIRI

Minat & Hobi
• Minat/Hobi 1
• Minat/Hobi 2
• Minat/Hobi 3



“CONTOH CV”
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Rani Fitriani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 17 Mei 1988
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
Tinggi/Berat Badan : 155 cm / 45 kg
Alamat : Jl.Irida barat VII blok D25/5 Rt/Rw:11/14
Perum Irigasi Danita Bekasi Timur 17112
Hobi : Membaca, Komputer
Telp : (021) 36097342 Hp : 085691653784
Email : rani_fitriani88@yahoo.com

Pendidikan
a. Pendidikan Formal
Tahun 2003 – 2006 : Lulus SMU KORPRI Bekasi Timur
Tahun 2006 – 2010 : S1 Ekonomi Manajemen Universitas Gunadarma
b. Pendidikan Non Formal
Taxes Accounting FE GUNADARMA
Audit Command Language FE GUNADARMA
Marketing Communication & Entrepreneurship FE GUNADARMA
Kuliah Umum Pasar Modaldan sosialisasi KNPM FE GUNADARMA
Seminar DiseminasiHasil Penelitian Bidang Studi Manajemen FE GUNADARMA
Pengalaman
Tahun 2009 : Riset Tugas Akhir di PT Sinar Sosro
Kualifikasi
• Dapat bekerja secara Individu / Team Work
• Mampu bekerja secara mandiri, teliti, jujur dan pekerja keras
• Mempunyai Motivasi yang Tinggi
• Dapat Mengoperasikan Komputer
• Dapat Berkomunikasi dengan baik
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya.

Rani Fitriani

laporan ilmiah dan kerangka ilmiah

Langkah - langkah membuat laporan ilmiah
Format laporan ilmiah
Ada berbagai macam format penulisan .Namun perbedaan di antara format format yang ada jangan terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Pembaca dapat memahami dengan jelas bahwa penelitian telah dilakukan tujuan dan hasilnya.
2. Langkah – langkah medannya jelas , agar jika pembaca tertarik dapat mengulang kembali.
Pada dasarnya ada dua bentuk sistematika penulisan ilmiah ,Yaitu penulisan proposal penelitian dan laporan hasil penelitian . Pada umumnya sistematika penulisan proposal penelitian danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :
Bagian awal
1. halaman judul
2. Halamn persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
3. Halamn kata pengantar atau prakata
4. Daftar isi
5. Daftar tabel (jika ada)
6. Daftar gambar (jika ada)
7. Daftar lampiran (jika ada)
KERANGKA ILMIAH
BagianUtama
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Ruang lingkup
5. Manfaat penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan teori/ tinjauan teoretis
2. Kerangak teori
3. Kerangka konsep
4. Hipotesis atau pertamyaan penelitian (jika ada hipotesis)
BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN
• Jenis penelitian
• Populasi sample (untuk penelitian disertai unit penelitian )
• Variabel penelitian (untuk penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan alat)
• Definisi operasioanal variabel atau istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
• Desain / rancangan penelitian ( tidak harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
• Lokasi dan waktu penelitian
• Teknik pengumplan data.
• Instrumen penelitian yang digunakan
• Pengolahan dan Analisis data
Khusus laporan penelitian dilanjutkan dengan bab IV -VI berikut ini :
BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI – RINGKASAN
Bagian Akhir
1. Daftar pustaka
2. Lampiran – lampiran;

Jumat, 15 April 2011



Romantisme Kisah Cinta Manusia dan Vampire
Menjadi Kekasih Vampire? Wow..mengerikan sekaligus terasa spektakuler show. Entah kenapa, setiap kali aku membaca buku atau nonton film yang berkaitan dengan Vampire ini versi barat, pikiranku langsung melayang pada hantu-hantu versi Indonesia yang terasa gak sekeren si Vampire ini. Si Manis Jembatan Ancol?! Aduhhh…lewat..kayaknya…
Dalam banyak versi, Vampire selalu digambarkan sebagai sosok setengah manusia setengah hantu yang berpenampilan sopan dan punya paras yang ganteng sekali dan cantik sekali..(tapi giginya bertaring!..hyiii..). Sehingga begitu menggoda ‘mangsa’-nya yaitu manusia. As you may know, manusia selalu tertarik dengan yang namanya penampilan fisik yang ganteng dan cantik..Well, kalo sosok Vampire-nya semacam Brad Pitt (di Film Interview With The Vampire) siapa yang sanggup nolakk….Apakah di sini ada legenda hantu yang sedikit keren?! Sapa tau Nicolas Saputra atau Andika Pratama bisa kebagian peran..hwehehehhe….
Okreh, kembali ke laptop Novel Twilight-nya Stepheni Meyer. Novel ini sebenernya menurut aku terlalu mengedepankan perasaan, ya..secara ditulis dari sisi tokoh utamanya Isabella Swan yang diceritakan gadis muda umur 18-an dan belum pernah merasakan pacaran, nah loh!. Jadi ceritanya sangat melankolis dan mendayu-dayu. Bella pindah dari kota yang penuh cahaya matahari Phoenix ke kota muram yang sering hujan dan masih dikelilingi hutan lebat; Forks. Kepindahan Bella ini karena ingin mamanya Renee yang menikah lagi tidak terganggu pernikahannya dengan Phil, suami kedua-nya. Bella memilih tinggal bersama Charlie, Ayah biologisnya di Forks.
Semula tinggal di Forks seperti memenjarakan diri dengan sengaja, tapi semua berubah ketika Bella bertemu dengan serombongan keluarga dr.Cullen di Sekolah SMU barunya di Forks. Dan salah satu dari kelurga itu yaitu Edward Cullen yang digambarkan memiliki ketampanan yang jahat,dingin namun misterius dan sempurna. Keluarga dr.Cullen yang semuanya Vampire, adalah Vampire yang tidak memangsa manusia..(ada-ada ajah ya!) tapi cuma binatang, sehingga mereka gemar berburu di hutan.
Singkat cerita Bella akhirnya pacaran dengan Edward dan Bella sedikit demi sedikit mengungkap jati diri Edward dan keluarganya. Kebanyakan penduduk Forks tidak ada yang tahu bahwa keluarga dr.Cullen adalah Vampire! Hebat kan?
Rasa penasaran Bella yang menggebu-gebu khas anak muda, membawanya dalam hubungan yang lebih rumit dan dalam dengan Edward. Dan katika ada Vampire dari Koloni lain yang pemburu manusia datang, masalah kemudian timbul. Keluarga Cullen yang sangat membela Bella menjadi sesuatu permainan yang sangat menarik bagi Koloni tersebut. Akhirnya Bella menjadi target buruan bagi koloni tersebut dan Keluarga Cullen tentu saja membelanya mati-matian (eh, Vampire kan udah mati ya..?!).

Pengertian rensensi,timbangan pustaka dan timbangan buku

Nama : Rani Fitriani
Kelas : 3ea12
Npm : 10206771


Pengertian rensensi,timbangan pustaka dan timbangan buku
PENGERTIAN RESENSI
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
Seorang penulis pertimbangan buku bertolak dari tujuan untuk membantu para pembaca dalam menentukan perlu-tidaknya suatu hasil karya seni. Bila pertimbangan yang diberikan itu tetap memperhatika titik-tolak tadi, maka penulis secara terus-menerus akan berusaha menyesuaikan pertimbangannya dengan selera pembaca. Dalam artian yang lebih luas, resensi itu dibuat juga untuk memberikan pertimbangan terhadap karya-karya seni lainya, seperti drama, film, sebuah pementasan, dan sebagainya.
DASAR RESENSI
Untuk memberi pertimbangan atau penilaian secara obyektif atas sebuah hasil karya atau buku, penulis harus memperhatikan dua faktor, yaitu: pertama, penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya, dan kedua, ia harus menyadari apa maksudnya membuat resensi itu. Dari kata pengantar atau dari pendahuluan dapat diketahui tujuan pengarang buku. Dengan menilai kaitan antara tujuan sebagaimana ditulis dalam kata pengantar atau pendahuluan serta realisasinya dalam seluruh karangan itu, penulis resensi akan mempunyai bahan yang cukup kuat untuk dapat menyampaikan sesuatu kepada para pembaca.
Penulis resensi harus memperhatikan kewajiban mana yanga harus dipenuhinya, yaitu kewajiban terhadap para pembaca, dan bagaimana penilaianya terhadap buku itu.
SASARAN-SASARAN RESENSI
Penulis harus menetapkan sasaran-sasaran yang harus dicapai untuk membuat suatu resensi yang baik. Pokok-pokok yang dapat dijadikan sasaran penilaian sebuah buku atau karya adalah:
a. Latar Belakang
Penulis dapat mengemukakan tema dari karangan itu. Apa yang sebenarnya ingi disampaikan pengarang dari bukunya itu. Hal ini dapat dilengkapi dengan deskripsi buku itu. Penulis menyampaikan ikhtisar atau ringkasan buku itu, sehingga pembaca akan memperoleh gambaran mengenai isi buku itu. Semua hal mengenai latar belakang buku itu yang kiranya perlu diketahui pembaca. Hal ini dimaksudkan agar pembaca mengetahui sedikit mengenai buku itu.
b. Macam atau Jenis Buku
Penulis harus menunjukan kepada pembaca buku yang baru diterbitkan itu termasuk dalam golongan buku yang mana. Penulis harus mengklasifikasikan mengenai buku itu. Dengan memasukan ke dalam kelas buku tertentu, maka dengan mudah penulis dapat menunjukkan persamaan dan perbedaan dengan buku-buku lain yang termasuk dalam kelompok yang sama itu. Perbandingan mengenai buku itu, akan membuat para pembaca tertarik dan ingin membaca isi buku tersebut.

c. Keunggulan Buku
Faktor kedua yang dipergunakan untuk memberi evaluasi adalah mengemukakan segi-segi yang menarik dari buku tersebut. Buku-buku yang sama jenisnya bisa menunjukan perbedaan yang sangat besar, baik dalam segi penulisan maupun dalam segi penetapan pokok yang khusus. Buku-buku yang non fiktif sangat berbeda satu sama lain, itulah yang menyebabkan perbedaan nilai dan keunggulan yang dimilikinya. Keunggulan buku dapat dilihat dari kerangka buku itu. Hubungan bagian yang satu dengan yang lain terjalin secara harmonis, jelas, dan memperhatikan perkembangan yang masuk akal atau tidak. Bagian terdahulu menjadi sebab atau dasar bagi bagian yang menyusul.
Bahasa merupakan unsur penting dalam masalah keunggulan buku. Bahasa yang baik dinilai dari struktur kalimatnya, hubungan antar kalimat, serta pilihan kata yang dipergunakan. Semuanya akan menciptakan pula gaya bahasa yang dipakai. Tidak ada dua buku (buku fiktif atau non fiktif) yang sama gaya bahasanya.
Penulis resensi dapat mengemukakan mengenai masalah teknis. Sebuah buku yang baik harus pula ditampilkan dengan wajah yang baik. Baik dalam artian yang menyangkut lay out, kebersihan terutama pencetakannya. Kesalahan dalam pencetakan akan mengganggu para pembaca, untuk itu perlu diberi catatan mengenai kesalahan-kesalahan pencetakan.
Seorang penulis resensi harus berusaha dengan tepat menunjukan keunggulan buku itu dengan memberikan penilaian langsung, dengan member kutipan-kutipan yang tepat dan menunjukan pertalian kompak antara bagian-bagiannya. Menilai sebuah buku berarti member saran kepada pembaca untuk menolak atau menerima kehadiran buku itu.
Sistematika Resensi

Resensi bertujuan memberikan pertimbangan kepada calon pembaca. Pertimbangan tersebut meliputi kelebihankekurangan buku serta keunggulan-kelemahannya. Oleh karena itu, sebuah resensi biasanya memiliki sistematika atau uruturutan sebagai berikut.
a. Bagian Identitas Buku
Pada bagian ini berisi judul resensi, judul buku, nama pengarang, nama penerjemah (jika buku terjemahan), penerbit, tahun terbit, dan jumlah halaman.
b. Bagian Isi
Pada bagian ini memuat paragraf pengantar, isi buku secara garis besar, kelebihan atau kekurangan buku.
c. Bagian Penutup
Pada bagian ini berisi simpulan dan saran kepada pembacanya.

Timbangan Pustaka
Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non standart.Resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku
Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku secara tertulis yang mengemukakan pendapat seseorang tentang baik buruknya buku ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.
Timbangan Buku
Timbangan buku sama dengan kritik buku yaitu pertimbangan/pendapat tentang baik buruk sebuah karya yang dapat di sampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja.
Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, ada tokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat/penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat umum.
Pada perbedaan resensi timbangan pustaka,timbangan buku adalah jika resensi timbangan buku, dengan isi sebuah yang diresensi. Jika timbangan pustaka ada nama pengarang,penerbit, nama buku dan tahun.

Senin, 28 Februari 2011

Jumlah penduduk di dunia menembus 7 mily

WASHINGTON, RABU - Jumlah penduduk dunia diperkirakan akan mencapai 7 miliar jiwa pada tahun 2012. Terdapat 6,7 miliar penduduk dunia saat ini. AS menempati urutan ketiga untuk jumlah penduduk terbesar dunia yang mencapai 304 juta jiwa setelah India serta China. Jumlah penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa pada tahun 1999. Ini berarti dibutuhkan waktu  sekitar13 tahun lagi agar jumlah penduduk dunia bertambah 1 miliar jiwa.
Penduduk dunia mengalami pertambahan jumlah 1,2 persen setiap tahunnya. Biro Sensus AS memproyeksikan tingkat pertumbuhan akan menyusut 0,5 persen menjelang tahun 2050. Pada saat itu, India diperkirakan akan mengambil alih China sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.
Ahli demografi Biro Referensi Penduduk AS, Carl Haub, menerangkan, perkembangan nutrisi dan medis di negara berkembang telah mengakibatkan terjadinya ledakan penduduk menyusul Perang Dunia II. Sebagai perbandingan, menurut Carl Haub, jumlah penduduk dunia belum mencapai 1 miliar hingga tahun 1800.  Jumlah penduduk dunia belum mencapai 2 miliar jiwa hingga 130 tahun kemudian.
Biro Sensus AS memperbaharui proyeksinya setiap tahun dengan menggunakan berbagai trend demografi global yang mencakup tingkat mortalitas dan fertilitas serta harapan hidup. Pusat Statistik Kesehatan Nasional AS pekanl lalu mengumumkan bahwa harapan hidup warga AS telah melampaui usia 78 tahun untuk pertama kalinya.
Laporan terbaru tersebut dikeluarkan di tengah tingginya lonjakan harga minyak dan bensin yang diantaranya berperan dalam pertumbuhan ekonomi di China dan India. William Frey, ahli demografi Brookings Institution menerangkan tidak ada konsesus tentang ketahanan hidup dari banyak penduduk di dunia. William Frey menerangkan hal tersebut bergantung pada bagaimana manusia mengelola sumber daya alam Bumi.

Jejak Neoliberalisme di Indonesi

Menjelang digelarnya pemilihan umum presiden pada 8 Juli 2009, “neolib” menjadi salah satu topik paling hangat. Hal ini seiring dengan dipilihnya Boediono oleh SBY sebagai pendampingnya di dalam memimpin Indonesia ke depan.

Tidak dapat dipungkiri, “neolib” atau Neoliberalisme telah menjadi isu menguntungkan bagi kandidat Mega-Pro dan JK-Win dan sebaliknya merugikan kandidat incumbent SBY-Boediono. Isu ini membuat kubu SBY-Boediono “kebakaran jenggot”.

SBY menyebut pihak-pihak yang menuduhnya “neolib” tidak memahami apa yang disebut dengan Neoliberalisme. Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah tidak mungkin menerapkan sistem ekonomi neoliberal. Begitu pula Pjs Gubernur BI, Miranda S. Goeltom menganggap dirinya yang sudah 42 tahun belajar ekonomi tidak mengenal apa itu neoliberalisme. Sejumlah ekonom seperti Chatib Basri dan Raden Pardede juga menekankan bahwa tidak ada jejak Neoliberalisme di Indonesia.

Definisi dan Akar Ideologi Neoliberalisme

Saat ini perbincangan tentang Neoliberalisme telah lepas dari akar ideologinya (Kapitalisme), sehingga banyak yang memandang Neoliberalisme hanya sebatas “isme†anti intervensi pemerintah dan anti subsidi. Karena itu pula pasangan SBY-Boediono mengklaim pemerintahannya bukanlah pemerintahan Neoliberal melainkan pemerintahan yang menjalan kebijakan ekonomi jalan tengah. SBY beralasan pemerintahannya masih menerapkan intervensi dan subsidi, termasuk program BLT dan PNPM Mandiri.

Neoliberalisme juga lebih banyak dipandang sebagai konsep ekonomi pasar berdasarkan Konsensus Washington yang dirumuskan oleh John Williamson (1989). Konsensus Washington yang berisi 10 item liberalisasi ekonomi seperti disiplin fiskal, deregulasi, privatisasi, liberalisasi perdagangan, liberalisasi investasi, dan liberalisasi sektor finansial menjadi standar paket reformasi ekonomi yang ditawarkan (baca: dipaksakan) IMF, Bank Dunia, dan Amerika Serikat kepada dunia ketiga.

Neoliberalisme merupakan “isme†yang dinisbatkan kepada “watak†pemerintahan Augustu Pinochet (1873-1990) di Chile hasil perselingkuhan keditaktoran dengan ekonomi pasar bebas (B. Hery Priyono: 2009). Perselingkuhan ini terjadi ketika Pinochet yang meraih kekuasaan melalui kudeta berdarah mengangkat Chicago boys untuk mengelola kebijakan ekonomi.

Chicago boys adalah para pemuda Chile yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat untuk belajar di Universitas Chicago. Selama 1955-1963, 30 pemuda Chile telah mendapat gelar PhD di bidang ekonomi. Di universitas inilah para pemuda tersebut dicuci otaknya dengan pemikiran ekonomi ala mazhab Chicago, yakni mazhab ekonomi yang dikembangkan oleh seorang imigran Yahudi Milton Friedman yang mendapat gelar “nabi†Neoliberalisme (Wibowo: 2004).

Milton Friedman bersama Friedrich August Hayek (ekonom dari Austria) menjadi peletak dasar bangunan Neoliberalisme. Hayek mengunggulkan Kapitalisme pasar bebas dengan menempatkan harga sebagai metode untuk mengoptimalkan alokasi modal, kreativitas manusia, dan tenaga kerja. Sementara Friedman berpandangan insentif individual merupakan cara terbaik untuk menggerakkan ekonomi. Menurut Friedman, â€Ada satu, dan hanya satu, tanggungjawab sosial bisnis, yaitu menggunakan seluruh sumber-dayanya untuk aktivitas yang mengabdi akumulasi laba…†(B Herry Priyono: 2003).

â€Isme†liberal baru yang dikembangkan Friedman dan Hayek tidak dapat dipisahkan dari nilai dan spirit ideologi Kapitalisme yang dibangun dari filsafat liberalisme klasik. Menurut Betrand Russel (2002) Filsafat liberalisme klasik merupakan inti pemikiran asas ideologi Kapitalisme, yakni Sekularisme.

Liberalisme yang diwujudkan dalam kebebasan individu diperlukan untuk mempertahankan dan menyebarkan nilai-nilai sekuler ke seluruh dunia. Kebebasan individu tersebut dibagi ke dalam empat jenis, yaitu: kebebasan beragama (freedom of religion), kebebasan berpendapat (freedom of speech), kebebasan kepemilikan (freedom of ownership), dan kebebasan berperilaku (freedom of behavior) (Zallum: 2001). Kebebasan kepemilikan merupakan prinsip dasar sistem ekonomi Kapitalisme yang menonjolkan kepemilikan individu dalam perekonomian.

Dalam liberalisme klasik Adam Smith, perekonomian harus berjalan tanpa campur tangan pemerintah (laissez faire). Smith percaya pada doktrin invisible hands (tangan gaib) akan menciptakan keseimbangan secara otomatis. Setiap upaya individu mengejar kepentingannya, maka secara sadar atau pun tidak indvidu tersebut juga mempromosikan kepentingan publik. Dengan kata lain, Smith mengklaim dalam sebuah perekonomian tanpa campur tangan pemerintah yang mengedepankan nilai-nilai kebebasan, maka perekonomian secara otomatis mengatur dirinya untuk mencapai kemakmuran dan keseimbangan. Pandangan ekonomi Smith ini kemudian dikenal sebagai ekonomi pasar murni.

Berbeda dengan liberalisme klasik yang masih berbicara kepentingan publik, liberalisme Friedman menempatkan transaksi ekonomi (motif materi) sebagai satu-satunya landasan interaksi antar manusia dalam aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hubungan antar bangsa.

Meskipun Neoliberalisme mengusung ide pasar bebas, bukan berarti persaingan yang tercipta di pasar berlangsung secara bebas. Dalam bahasa Prof. Claudia von Werlhof (2007) kebebasan ekonomi yang terjadi adalah kebebasan bagi korporasi bukan bagi masyarakat. Begitu pula tidak benar jika dalam kerangka Neoliberalisme negara tidak melakukan campur tangan. Bahkan seringkali dalam merealisasikan kebijakan neolib pemerintah menerapkan kebijakan â€tangan besiâ€.

Tingkat resistensi masyarakat terhadap kebijakan neoliberal sangat besar. Untuk itu, kebijakan neoliberal selalu dibungkus secara apik sebagai bentuk kebohongan publik. Misalnya, globalisasi dan pasar bebas digemba-gemborkan sebagai jalan menuju kemakmuran. Atau privatisasi dianggap sebagai upaya untuk memperluas kepemilikan masyarakat.

Terlepas adanya perbedaan Neoliberalisme dengan liberalismenya Adam Smith, serta pandangan yang bertolak belakang dengan mazhab Keynesian yang mengedepankan campur tangan pemerintah, Neoliberalisme merupakan wujud baru Kapitalisme yang lebih serakah dan jahat.

Neoliberal dari Masa ke Masa

Liberalisasi ekonomi merupakan ciri khas sistem Kapitalisme. Hanya saja bentuk dan cara liberalisasi tersebut mengalami perkembangan seiring dengan perubahan realitas sistem Kapitalisme dan tarik-menarik kepentingan negara besar khususnya Amerika Serikat.

Dalam booklet Sarana dan Cara Imperialisme Barat di Bidang Ekonomi yang dikeluarkan Hizbut Tahrir (1998), dijelaskan Amerika menyebarkan ide tentang pembangunan ekonomi dan keadilan sosial untuk menggiring negara-negara baru merdeka masuk ke dalam cengkramannya. James Petras (2004) menyebut hal itu sebagai ekpansi penjajah (imperialist expansion) dalam wujud neoliberalisme dan globalisasi.

Amerika mendorong pembangunan berbasis hutang hutang dan investasi asing di dunia ketiga. Dengan cara ini, Amerika menjebak mereka dalam perangkap hutang (debt trap) sehingga mudah didikte bahkan hingga “bertekuk lututâ€.

Sebelum Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Amerika telah mengincar negeri kita. Dalam bahasa David Ransom, Indonesia merupakan “hadiah yang terkaya bagi penjajah†di dunia. Presiden AS, Richard Nixon pernah menyebut Indonesia sebagai “hadiah terbesar†di wilayah Asing Tenggara (Ransom: 2006). Sedangkan Presiden Lyndon Johnson menyatakan kekayaan alam Indonesia yang melimpah sebagai alasan Amerika mendekati dan “membantu†Indonesia (Johnson Library: 1967).

Amerika berupaya mempengaruhi sistem politik di Indonesia dan menempatkan orang-orangnya di pemerintahan. Soemitro Djojohadikusumo yang menjadi Menteri Perdagangan dan Industri dalam pemerintahan koalisi adalah pejabat pro Amerika.

Soemitro bersama Soedjatmoko merupakan anggota Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang berorientasi ke Barat. Pada 1949 di School of Advanced International Studies yang dibiayai Ford Foundation, Soemitro mengatakan Sosialisme yang diyakininya termasuk akses seluas-luasnya terhadap sumber daya alam Indonesia dan insentif yang cukup bagi investasi asing. Sedangkan Soedjatmoko di hadapan tokoh-tokoh Amerika di New York menyampaikan strategi Marshal Plan di Eropa bergantung pada ketersediaan sumber daya di Asia

Sejak 1951 Soemitro menjadi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Di kampus ini, Soemitro bekerjasama dengan Ford Foundation mengatur pemuda Indonesia untuk disekolahkan di kampus terkemuka Amerika, seperti MIT, Cornell, Berkeley, dan Harvard. Inilah cikal bakal lahirnya Mafia Berkeley.

Pada saat itu, Ford Foundation dipimpin Paul Hoffman yang juga pemimpin Marshall Plan di Eropa. Tujuan program pendidikan para pemuda Indonesia di Amerika untuk mencetak para administrator modern di dalam pemerintah Indonesia yang secara tidak langsung bekerja di bawah perintah Amerika. Hal ini persis seperti yang dilakukan Amerika terhadap para pemuda Chile yang tergabung dalam Chicago Boys.

Jika Chicago Boys memegang peranan penting di tubuh pemerintahan setelah kudeta berdarah Jenderal Augusto Pinochet yang didukung Amerika, maka Mafia Berkeley pun mendapatkan kedudukan strategis setelah Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan dari tangan Soekarno dengan dukungan Amerika pula (Ransom: 2006).

Mafia Berkeley sudah memiliki peran penting sejak awal Orba dalam meliberalisasi ekonomi Indonesia. November 1967, Mafia Berkeley mewakili pemerintah Indonesia dalam sebuah konferensi yang digagas Life Time Corporation di Genewa Swiss. Dalam konferensi tersebut, Mafia Berkeley menyetujui pengkaplingan wilayah dan sumber daya alam Indonesia untuk para korporasi raksasa dunia (Pilger: 2008).

Pada tahun 1967 pula Undang-Undang Nomor 1 tentang Penanaman Modal Asing disahkan pemerintah. Perusahaan asal Amerika, Freeport merupakan korporasi asing pertama yang memanfaatkan undang-undang tersebut.

Setahun kemudian, Soeharto mengangkat sejumlah anggota Mafia Berkeley duduk dalam kabinetnya. Soemitro Djojohadikusumo menjadi Meteri Perdagangan, Widjojo Nitisastro Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Emil Salim Wakil Ketua Bappenas, Ali Wardhana Menteri Keuangan, Subroto Direktur Jenderal Pemasaran dan Perdagangan, Moh. Sadli Ketua Tim Penanaman Modal Asing, dan Sudjatmoko Duta Besar RI di Washington (Ransom: 2006).

Mafia Berkeley memformat pembangunan Indonesia bertumpu pada hutang. Sementara Amerika memainkan peranan melalui IMF, Bank Dunia, ADB, dan PBB. IMF bertugas menciptakan stabilisasi ekonomi, penjadwalan hutang, dan memobilisasi hutang baru. Sedangkan Bank Dunia berperan dalam memandu perencanaan pembangunan dan rekonstruksi perekonomian Indonesia.

Bergesernya mazhab ekonomi negara-negara besar, dari Keynesian menjadi Neoliberal, semakin mendorong IMF dan Bank Dunia menerapkan program penyesuaian struktural dalam pinjaman yang mereka berikan kepada Indonesia. Pada tahun 1980-an Indonesia melakukan liberalisasi sektor keuangan dan perbankan secara siknifikan, khususnya setelah keluar Pakto 88 melalui tangan Trio RMS (Radius-Mooy-Sumarlin).

Di awal 1990-an, Indonesia sangat menggalakkan investasi asing dan swasta untuk menggenjot pertumbuhan. Akibatnya hutang luar negeri swasta Indonesia membengkak dari US$ 1,8 miliar pada tahun 1975 menjadi US$ 18,8 pada 1990. Tujuh tahun kemudian hutang luar negeri swasta Indonesia membengkak 4,5 kali lipat menjadi US$ 82,2 miliar. Beban hutang yang sangat besar inilah yang membuat perekonomian Indonesia rentan terhadap krisis dan meledak pada pertengahan 1997 (Muttaqin: 2002).

Sementara itu tekanan beban hutang Orba mendorong pemerintah melakukan privatisasi sejumlah BUMN di pasar modal Indonesia dan internasional sejak tahun 1991 hingga 1997. Dana hasil privatisasi pada periode tersebut sebagian digunakan untuk membayar cicilan hutang pemerintah (Muttaqin: 2008).

Indonesia juga terlibat dalam liberalisasi perdagangan dan pasar bebas khususnya setelah bergabung dengan World Trade Organization (WTO), APEC, dan AFTA.

Kebijakan neoliberal di Indonesia semakin tidak terkendali dengan masuknya IMF dalam penataan ekonomi sejak akhir 1997. Melalui kontrol yang sangat ketat, IMF memaksa Indonesia menjalankan kebijakan neoliberal, termasuk menalangi hutang swasta melalui BLBI dan merekapitalisasi sistem perbankan nasional yang tengah ambruk dengan biaya Rp 650 trilyun. Momen ini juga dimanfaatkan Bank Dunia, ADB, USAID, dan OECD untuk meliberalisasi ekonomi Indonesia melalui program pinjaman yang mereka berikan.

Pemerintahan neoliberal di Indonesia berlangsung menjelang akhir kekuasaan Orde Baru hingga saat ini. Sepanjang itu, pemerintahan neoliberal mengukir prestasi meningkatkan hutang negara dua kali lipat dalam waktu 10 tahun dari US$ 67,3 miliar menjadi US$ 65,7 miliar untuk hutang bilateral/multilateral dan Rp 972,2 trilyun dalam bentuk hutang obligasi. Karenanya, pemerintahan Soerharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, dan SBY-JK menjadi bagian tidak terpisahkan dari penerapan kebijakan ekonomi neoliberal. Jadi sangat aneh klaim pasangan incumbent SBY-Boediono tidak menjalan ekonomi neoliberal. Begitu pula sama anehnya dengan kedua pasangan calon presiden lainnya yang mengklaim bersih dari neolib, sebab mereka pernah menjadi incumbent.

Kesimpulan

Indonesia merupakan korban penjajahan Kapitalisme, baik Kapitalisme Keynes pada masa awal Orba maupun Kapitalisme Neoliberal pada saat ini. Karena itu sangat memprihatinkan pejabat negara yang sesungguhnya memiliki peran penting dalam mengubah negeri ini menjadi lebih baik justru menjadi kepanjangan tangan asing. Bahkan agenda liberalisasi yang mereka jalankan jauh lebih liberal dibandingkan negara-negara Kapitalis besar sekali pun.

Ini pelajaran yang sangat berharga bagi kita bahwa negara-negara penjajah tidak akan pernah rela melepaskan daerah jajahannya. Mereka senantiasa merancang dan memperbaharui bentuk penjajahan. Jika pada awal Orba penjajahan tersebut diwujudkan dalam “topeng†pembangunan, maka kini penjajahan dibungkus dalam kerangka globalisasi, pasar bebas, investasi, privatisasi, termasuk demokratisasi dalam ranah politik, liberalisasi agama dan sosial budaya masyarakat.

Karena itu tawaran konsep Islam untuk Indonesia lebih baik dan kuat dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah menjadi sangat relevan sebagai sebuah solusi. Sebab masalah negeri kita tidak semata-mata masalah personal pemimpin yang neolib malinkan juga akibat bercokolnya sistem Kapitalisme liberal di Indonesia. [JURNAL EKONOMI IDEOLOGIS/www.jurnal-ekonomi.org


APBN

Jakarta (ANTARA News) - Panitia Anggaran DPR RI mengungkapkan selama pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2007 masih menyisakan rekening yang mengalami "deadlock" (kebuntuan) senilai Rp10,22 triliun. Wakil Ketua Panitia Anggaran Harry Azhar Aziz di Jakarta, Selasa mengatakan, selain rekening yang tidak jelas identitas pemiliknya pelaksanaan APBN 2007 juga menyisakan rekening yang belum/tidak dilakukan penutupan maupun rekening yang "deadlock" pembahasannya. "Rekapitulasi rekening yang tidak dapat diselesaikan atau dilaksanakan pembahasannya hingga 31 Desember 2007 mencapai 3.931 rekening senilai Rp10,22 triliun serta 391.449 dolar AS," katanya. Menurut dia , rekening yang "deadlock tersebut meliputi rekening tidak jelas identitas pemiliknya sebanyak 550 rekening senilai Rp231,76 miliar. identitas pemilik rekening tersebut dari 28 kementerian dan lembaga (K/L). Menurut dia, rekening yang tidak jelas identitas pemiliknya terbanyak di departemen perindustrian yakni 173 rekening, departemen kehutanan 102 rekening, departemen PU 46 rekening, departemen kelautan dan perikanan serta departemen agama masing-masing 27 rekening. Namun demikian dari nilainya terbesar ada di departemen ESDM yakni Rp77,90 miliar, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Rp60,96 miliar, departemen keuangan Rp32,95 miliar, serta departemen perindustrian Rp16,95 miliar. Harry juga mengungkapkan, dari hasil Rapat Kerja Pembicaraan Tingkat I Pembahasan RUU Tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN 2007 dengan Dirjen Perbendaharaan Negara juga diketahui rekening yang belum/tidak dilakukan penutupan sebanyak 2.402 rekening senilai Rp9,12 triliun dan 77.416 dolar AS yang berasal dari 36 K/L. Sementara itu rekening yang mengalami pembahasan deadlock dari APBN TA 2007 sebanyak 979 rekening dengan nilai Rp874,33 miliar serta 314.033 dolar AS dari enam K/L. "Rekening yang mengalami `deadlock` pembahasan tersebut umumnya disebabkan tidak lengkapnya dokumentasi maupun informasi," katanya. Harry menegaskan, setiap aktivitas APBN 2007 harus dibuatkan penyelesaian pada 2007. Menyinggung kemungkinan diberikannya sanksi atas keterlambatan pemerintah menyampaikan laporan APBN 2007 kepada DPR dia menyatakan penyusunan laporan biasanya memakan waktu 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir atau sekitar pertengahan 2008. Setelah itu BPK melakukan audit sekitar 3-6 bulan sehingga pada akhir tahun lalu semestinya sudah masuk ke DPR. Pemerintah akan menyampaikan laporan kerja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2007 pada 25 Mei nanti sedangkan 2 Juni 2009 akan disiapkan Undang-undang LKPP 2007. "Jika disampaikan pada saat ini masih belum terlalu terlambat meskipun mundur 4 bulan," katanya.(*)